DILIHAT dari luar, rumah yang berada di komplek Wisma Utama D3/10, Pulau Air, Kota Padang, terlihat sama seperti rumah-rumah yang ada di komplek itu. Di luar, ada taman kecil dan garasi yang non-permanen.
Namun jika Anda memasuki ruang tamu rumah tersebut dan duduk di sana, Anda akan terkesima melihat sesuatu yang berada di dalam dua lemarinya. Satu lemari yang lumayan besar, berdiri di sudut ruangan dan yang kecil tertempel di dinding.
Ada sesuatu yang menarik di dalamnya, yakni aneka jenis botol dan miniatur parfum yang unik koleksi Prof. Dr. Amri Bakhtiar, MS, DESS, Apt. Di antaranya ada botol parfum yang berbentuk menara Eiffel dan pipa rokok.
Sedangkan di ruangan keluarga, masih ada empat buah lemari koleksi parfumnya. Di salah satu lemari tersebut, terdapat koleksi botol parfum lama yang masih memakai gaya memencet dengan menggunakan pencetan karet di samping botolnya, seperti yang sering dipakai dalam film-film klasik.
Inilah hobi unik dari Amri Bakhtiar. Walaupun berlatar belakang pendidikan farmasi, namun ia mempunyai hobi mengumpulkan botol, miniatur serta buku tentang parfum.
Guru besar Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) ini menyebutkan, mulai suka mengumpulkan botol, miniatur serta buku itu, sejak mengunjungi bazar di kota Toulouse, Perancis pada tahun 1989. “Saat itu saya sedang mengikuti pendidikan S2 dan S3 di Perancis. Botol-botol parfum itu terlihat sangat menarik bentuknya. Sejak saat itulah, saya giat mengumpulkannya, baik itu botol yang masih berisi parfum maupun botol parfum kosong serta miniaturnya. Parfum pertama yang saya beli di kota Toulouse tersebut ialah Maxim dan lima buah botol parfum lainnya,” ujar Amri Bakhtiar.
Alasannya mengumpulkan botol parfum saat itu sederhana saja. “Saya mengumpulkan botol parfum itu, karena wangi dan bentuknya yang unik-unik. Pada awalnya, kebanyakan botol serta miniatur parfum yang saya miliki dari negara Perancis, semua itu tak terlepas karena dulu pernah kuliah di negara Perancis tersebut,” kata bapak tiga anak itu.
Botol parfum koleksi Amri memang memiliki berbagai macam bentuk yang unik. “Ada botol parfum yang unik seperti bentuk peluru. Jika dilihat sepintas, orang pasti berpikir bahwa itu peluru, padahal sesungguhnya itu botol parfum,” katanya sambil tersenyum.
Ada juga parfum model lama, seperti yang dipakai ketika film-film kuno, yakni parfum yang dipencet menggunakan semacam karet berbentuk bulatan. Karena pada saat itu parfum belum menggunakan gas, jadi mesti dipencet dulu, botol parfum itu saya dapatkan di Perancis juga. Selain itu juga ada yang botol parfum modern.
Meski hanya berupa botolnya saja, namun, ternyata harga botol parfum unik ini lumayan mahal juga. Para pedagang menjualnya mulai dari sekitar Rp80 ribu hingga miliaran rupiah, per botol, meski dalam keadaan kosong. “Harga mahal tersebut karena, botolnya terbuat dari permata,” kata Amri sambil memperlihatkan bentuk dokumentasi parfum yang ada pada buku yang dibelinya dari negara Perancis.
Saat ini, koleksi botol parfum Amri, mulai dari yang biasa, unik, murah maupun mahal telah mencapai seribu lebih. “Koleksi botol parfum saya tersebut berasal dari Perancis, Timur Tengah, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, maupun dari belahan negara lainnya. Ada yang saya beli, dan ada juga yang diberi oleh teman saya, seperti pembimbing saya ketika kuliah Prof. Joel Boustique, selain itu juga Madam Jaqueline Gleye. Kalau botol parfum, miniatur serta bukunya itu saya beli dimana pun saya menemukannya, kadang di kota Athena, Jakarta, Perancis dan lainnya,” ujarnya sambil melayangkan senyumannya.
Meski harus merogoh kocek yang lumayan untuk menjalankan hobinya ini, namun istrinya Marlinda, Spg (53) dan ketiga anaknya Drg. Citra Lestari, MDSe, Sp. Perio (31), Adrian SSi (27), dan Mario (17), tidak merasa keberatan. “Bentuknya unik dan wangi parfumnya menarik,” ujar mereka tentang hobi ayahnya.
Ke depan, dia mempunyai gagasan untuk mengembangkan jaringan penggemar botol, miniatur serta buku parfum tersebut. “Rencananya saya ingin membuat parfum sendiri dengan bahan baku minyak atsiri yang ada di Indonesia. Selain itu seandainya PRP sama dengan Pekan Raya di Perancis, yang menyediakan tempat bagi para penggemar benda-benda unik, seperti botol parfum, perangko, dan lainnya, saya ingin ikut di dalamnya,” tambah Amri.
“Selain itu, untuk mengembangkan jaringan penggemar botol parfum, pada saat Lustrum Unand yang ke sebelas bulan September mendatang, saya akan membuka satu stand untuk koleksi botol, miniatur serta buku parfum itu. Diharapkan nanti di sana dapat terjadi interaksi dari penggemar parfum lainnya. Sebenarnya ada penggemarnya, namun mereka mungkin berpikir tidak ada yang mengoleksi botol, miniatur serta buku parfum itu. Selain itu saya ingin mengontak seorang artis, kabarnya dia memiliki puluhan ribu koleksi mengenai parfum itu. Nah, jika ada penggemar parfum lainnya, bisa menghubungi saya di nomor 08126726163. Kita bisa sharing tentang hobi ini,” tuntasnya.
"Inilah tulisan pertama ane di rubrik hobi"
http://issuu.com/haluan/docs/hln290511 (halaman 23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar