Jika dilihat dari luar rumah yang berada di Pondok Permai, Jalan Merpati 1 Blok K no. 4, Ulu Gadut, Kota Padang itu, hampir sama dengan rumah-rumah disekitarnya. Namun, ketika anda masuk ke dalam rumah itu, anda akan terkaget karena ada binatang lucu dan menggemaskan di lantai 2 rumah tersebut.
Apakah itu? Ya, itu dia si Hamster. Binatang yang hampir mirip dengan tikus itu di pelihara oleh Eggy Triana semenjak 2 tahun yang lalu di beberapa kandang yang dibelinya lewat internet dan aquarium.
Dia beralasan memelihara Hamster, karena binatang lucu itu menggemaskan dan menarik hatinya. “Awalnya cuma gemes sering liat orang jualan hamster di depan matahari dulu, ketika aku masih kelas 3 SD di Alang Lawas, lalu aku mikir kayaknya asik kalau aku punya satu yang bisa dijadikan teman main. Namun di masa itu saya belum boleh melihara Hamster, karena masih kecil. Lalu, pada akhir tahun SMP sampai saat ini saya kelas dua di SMA 9 kelas IPA 1, saya diperbolehkan untuk memeliharanya. Saya dikasih 3 ekor Hamster oleh Aminah teman saya yang sekolah di SMA 5. Awal-awalnya sih aku agak geli memegangnya, tapi lama kelamaan malah kecanduan bawa main hamsternya, abis ngegemesin dan pinter juga,” tuturnya yang membuat suasana menjadi renyah.
Dia sering membawa Hamsternya kerumah temannya. “Kadang bawa juga pas les. Saking sayangnya, kadang diajak main dikasur kamar. Nama Hamster kesayangan saya itu ialah Baskara. Dia itu pinter kalau udah minta makanan. Dia mau ngambil makanan dari tangan kita baik-baik, terus makannya pake kedua tangan. Lucu! Jadi makin gemas ketika Baskara melakukan hal itu,” begitu kata gadis itu.
Respon dari teman-temannya bermacam-macam. “Ada agak geli, ada yang juga takut sampai lari-lari gitu kalau aku perlihatkan hamster tersebut. Iseng sedikit aku. Tapi banyak malah yang gemas dan suka sampai dia bilang mau lihat hamster aku yang lain di rumah. Nah, disana awalnya teman-teman aku pada mulai minta hamsternya. Yah pertamanya agak sayang sih, tapi akhirnya dikasih juga, yah sekalian berbagi sama temen lah. Hamsternya aku kasih gratis, tapi kandangnya gak. Kandangnya saya jual minimal Rp30 ribu,” tuturnya.
Di sisi lain, Husni Aziz papanya Eggy menanggapi hobi anak ketiganya itu dengan positif. “Bagi saya kalau hobinya itu positif, saya memperbolehkannya. Dia itu memang penyayang dengan binatang. Selain Hamster, Ikan dan anjing juga dipeliharanya,” tuturnya.
Dan Nurhesnilida mamanya juga turut mengutarakan tanggapannya melalui haluan. “Sekali seminggu, kami rutin membersihkan kandang Hamster itu supaya Hamster itu tidak sakit dan menjaga kebersihan kandang. Namun semenjak beberapa hari yang lalu, kami kurang mengurus Hamster itu, karena Reyvaldo dan Gentha Nurha abangnya Eggy menderita DBD, jadi kami sibuk mengurus mereka. Kalau mengenai memberikan Hamster ke teman-teman dekatnya, bagi saya itu tidak apa-apa. Hamster itu kan awalnya juga di dapat dari temannya secara gratis. Hamster kami kasih gratis, tapi kandangnya tidak. Kadang dia juga menjadikan hal itu bisnis kecil-kecilan secara tidak langsung. Di sisi lain, Hamster itu cerdik. Dalam kandangnya itu, tempat buang air besar dan kecilnya pasti gak akan pindah-pindah. Jadi kalau kami membersihkan kandang dan Hamster itu tidak terlalu sulit,” tuturnya sambil duduk di ruang tamu.
Sementara itu dari Eggy sendiri mengamati respon dari mamanya ketika pertama kali Eggy dikasih Hamster. “Kalau mama tau gak dia bilang apa pas liat aku bawa hamster yang dikasih temen? Aduh lucu banget hamsternya, ini punya siapa? Langsung megang tuh hamster tanpa rasa takut. Maklum sih, mama emang penyayang binatang. Soalnya dirumah juga ada anjing kecil gitu sama ikan. Kalau papa juga dengan wajah santai bilang,” kamu mau pelihara ini? Ya udah boleh, tapi jaga baik-baik ya,” ulasnya.
Karena sering mengasih Hamsternya ke teman-temannya dan omnya, sekarang Hamsternya hanya tinggal sekitar 30-an ekor. “Dulu bisa sampai 300 ekor lebih. Selain itu Tanwir Aziz, om aku juga ngejualnya ke Padang Panjang,” tuturnya sambil tersenyum dengan manis.
Menurut Eggy, memelihara Hamster itu tidak sulit. “Yah meliharanya gak beda jauh kayak kelinci. Rutin dikasih makan 3x sehari aja, terus ganti serbuk dikandangnya 3x seminggu biar gak bau, dan beri kasih sayang. Memberi kasih sayang itu kan suatu keharusan. Merekan kan juga bakalan tau orang yang sayang sama mereka. Makanannya biasanya sih, kangkung, wortel, kadang juga nasi dan kentang. Kalau ada buah kayak apel,pear atau melon juga sering dikasih dan yg paling dia doyan itu roti. Mama yg paling sayang sama hamster, makanya sering ngasih roti sama buah-buahan buat mereka,” tuturnya.
Selain itu, mamanya juga turut menuturkan tips pemeliharaan Hamster. “Menurut saya, Hamster itu jangan dikasih lobak dan sawi. Karena pernah kejadian dulu, setelah satu hari dikasih jenis sayuran itu, si Hamster malah mati. Selain itu, air dilarang tergenang di dalam kandang, karena Hamster bakalan mandi-mandi disana. Lama kelamaan kan Hamsternya kena flu, dan tak tertutup kemungkinan dia malah mati kedinginan. Tips saya, kalau mau kasih minum ke hamster, lebih baik dengan tabung yang kalau disedot baru bisa keluar airnya. Agar air tak tergenang,” tutur Nurhesnilida bersemangat.
Sementara itu, kalau si Hamster sakit, biasanya dipisahkan dari Hamster yang lain. “Dipisahin dari teman-temannya dan ditarok dikandang tersendiri biar gak nular ke yang lain. Biasanya sih sakitnya selama ini Cuma flu gitu gara-gara cuaca yang juga gak menentu. Aku kasih vitamin atau juga ada obat buat pilek hamsternya agar dia sembuh,” kata Eggy.
Mengenai waktu-waktu hamil dan pemeliharaannya ketika itu, tertutur lancar dari Nurhesnilida. “2 bulan, Hamster tersebut telah bisa dikawinkan. Namun, anak yang dilahirkan tidak akan banyak. Rata-rata 2 hingga 3 ekor. Tapi kalau 6 bulan setelah dipelihara, anak yang lahir akan banyak. Pernah hingga 8 ekor kalau Hamster itu melahirkan anaknya. Kalau sedang hamil, alangkah baiknya si Hamster Jantan dipisahkan dari si Hamster Betina, karena tidak akan kebagian makan, ulah Hamster Betina yang agresif dan ingin makan banyak. Selain itu, kalau telah melahirkan, Hamster Jantan harap dipisahkan, karena kalau tak kebagian makan, dia akan memakan anaknya yang belum berbulu itu. Kalau anak-anak Hamster itu telah berbulu, baru boleh digabungkan kembali. Malah diajak main olehnya,” tutur mamanya.
Di akhir pembicaraan, Eggy tak mengalami kendala yang cukup berarti. “Kendala, insyaallah enggak ada. Pengeluaran hanya sekitar Rp. 50 ribu/bulan. Palingan kendalanya ya agak susah kalau si hamsternya berantem sama temen sekamarnya. Yah kalau terjadi hal seperti itu, paling aku harus misahin mereka beberapa hari. Kalau rasanya udah aman, baru dibalikin lagi biasalah mereka berantem pas pengen-pengen doang, itupun gak sering, malah kadang-kadang akur banget, terus masalah kandang yg agak mahal di Padang kali ya. Aku nanggulanginnya dengan beli kandang hamster lewat online. Yah maunya coba-coba usaha penjualan gitu, sekarang juga udah jualan sih, cuma kandangnya doang, hamsternya aku kasih aja dan kandangnya juga dengan harga terjangkau soalnya aku belinya borongan lewat internet. Kandangnya tergantung gede sama kerumitannya, tapi aku jual lebih murah daripada yang dijual dipasaran Kota Padang,” tutupnya. ***
Cekibrot di link ini ya gan
http://issuu.com/haluan/docs/hln250911 (halaman 23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar