BULU tangkis atau badminton banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa. Olahraga itu tak hanya disukai oleh kaum hawa, tetapi juga oleh kaum adam. Salah satu pecinta yang hobi bermain Bulu Tangkis itu ialah Drs. Nurmatias (41) kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT), Padang.
Kepada Haluan ia mengatakan, olahraga itu dapat menyehatkan tubuh bagi dirinya. “Sejak saya bermain bulu tangkis, tidur menjadi nyenyak, badan menjadi sehat, tetapi makan juga enak. Tak hanya itu saja, olahraga dapat mengurangi kolesterol dan menyehatkan tubuh,” ujarnya yang membuat suasana menjadi renyah.
Olahraga itu mulai disukai dan menjadi hobinya, tak terlepas dari lingkungan sekitarnya. “Ketika itu tahun 2004, teman kantor mengajak saya untuk bermain bulu tangkis. Awalnya saya tak cakap dalam memainkan satelkok di lapangan bulu tangkis. Namun, lama kelamaan saya belajar dan terus belajar dibantu teman kantor, pada akhirnya saya cukup mahir bermain di tahun 2004 itu. Pada awal bermain bulu tangkis itu, badan saya rangkik-rangkik (pegal-pegal), karena sudah lama tak olahraga,” tutur pria kelahiran 21 Maret 1970 tersebut.
Selain karena olahraga bulu tangkis dapat menyehatkan tubuh, alasan lainnya juga terlontar dengan lancar. “Di kantor Balai Pelestarian Sejarah Nasional dan Tradisional, terdapat aula yang mempunyai fasilitas pendukung untuk bermain Bulu Tangkis. Selain itu, teman-teman di kantor banyak yang suka bermain bulu tangkis, termasuk juga saya. Hal itu menjadi alasan saya. Awalnya sepele, ternyata semenjak tahun 2004 sampai sekarang malah menjadi hobi bagi saya,” ungkap alumni jurusan Arkeologi Universitas Indonesia tahun 1995 itu.
Untuk menunjang hobinya tersebut, di rumah dan kantornya terdapat beberapa raket dan pakaian olah raga bulu tangkis. “Di kantor dan di rumah, masing-masing ada dua buah raket. Itu diluar raket yang patah dan rusak. Sedangkan celana, mungkin tak terhitung lagi jumlahnya, kebetulan saya suka celana pendek. Kalau untuk baju, ada lima buah baju PB (Persatuan Bulutangkis) BPSNT, warnanya putih, hijau, orange, merah putih, dan hijau putih,” ungkapnya.
Untuk raket favoritnya, dia memilih RS (Reinance Sport). “Saya merasa sehati dengan raket RS tersebut. Kalau saya memberikan bola net, pasti pas satelkoknya tepat jatuh di dekat netnya. Sedangkan raket lain, saya merasa tak pas, karena gagang pegangannya dan sewaktu saya pukul pun satelkok tak sesuai keinginan saya. Saya ingin bola net, malah tinggi terbang satelkoknya. Lalu saya ganti saja raketnya ke RS,” kata alumni SMP 9 Padang tersebut.
Olahraga itu rutin dilakukannya tiap hari. “Main Bulu Tangkis dengan teman kantor, pada hari Selasa dan Jum’at. Mulainya pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB. Selain itu, kalau tidak ada kegiatan di luar, saya main terus, baik itu di kantor maupun di luar kantor, seperti di jalan Rambutan, Apel, dan lainnya di Perumahan Belimbing. Mulai mainnya sekitar pukul 14.30 WIB hingga 20.00. Kadang teman-teman yang lain, main hingga pukul 24.00 WIB,” tandasnya.
Ia hanya pulang cepat setelah bermain bulu tangkis yang menjadi hobinya tersebut, karena keinginan keluarga, terutama Murniati (37) istrinya. “Kadang saya kesal dengan bapak, diminta menjemput Ridha Nanda Murtias (12) atau Latifa Nanda Murtias (7) anak kita, maupun mengantarkan anak ke sekolah serta mengaji, malah terlambat menjemput ataupun mengantarnya tersebut,” kata Murniati.
Di sisi lain, berkat hobinya dan kepemimpinannya yang mantap tersebut, dia diangkat menjadi Ketua Persatuan Bulu Tangkis (PB) BPSNT. “Anggota yang terdaftar sebanyak 98 orang. Itu diantaranya seperti dari pegawai kantor BPSNT, Guru, Departemen Kesehatan, dosen, wiraswasta, pedagang di Pasar Belimbing, serta masyarakat Kuranji,” ungkapnya bersemangat.
Masyarakat Kuranji, terutama untuk pemuda, diupayakan olehnya agar terhindar dari bahaya pergaulan masa kini. “Kalau mereka sudah capek bermain Bulu Tangkis kan bisa membuat mereka cepat tidur. Jadi, kegiatan mereka di malam hari dapat diminimalisir,” tutur ketua PB BPSNT kelahiran Padang tersebut.
Selama menjadi ketua PB BPSNT, dia telah membuat turnamen sebanyak empat kali. “Turnamen BPSNT Cup pertama tahun 2007, BPSNT Cup kedua tahun 2008. Tahun 2009, BPSNT Cup ketiga, sedangkan tahun 2011 BPSNT Cup keempat. Turnamen tersebut bertemakan dari kita untuk kita. Pesertanya tak tertutup, tak hanya anggota PB BPSNT saja, namun juga boleh ikut orang dari luar PB BPSNT,” ungkap alumni SD 23 Padang itu.
Untuk langkah ke depannya, dia mempunyai harapan yang cukup besar. “Saya ingin membuat turnamen yang lebih besar dibandingkan dengan BPSNT Cup. Tentunya diharapkan juga bantuan dari rekan-rekan anggota dan lainnya untuk mendukung acara itu,” tandas alumni SMA 1 Padang itu optimis.
Di akhir pembicaraan dengan haluan, dia mengungkapkan siapa atlet Bulu Tangkis favoritnya. “Kalau untuk atlet Nasional, saya menyukai Iis Miral pelatih Taufik Hidayat, karena dia atlet yang fenomenal. Misalnya kalau dia kalah, dia bakalan main dengan bercanda yang membuat lawannya emosi. Kalau emosi kan membuat permainan menjadi tak terkontrol lawannya. Lalu di saat emosi itulah Iis Miral itu mengalahkan lawannya. Waktu itu, lawan Iis Miral ialah Seven Free. Sedangkan untuk atlet daerah, saya menyukai Amril Nurman,” tutupnya.
http://issuu.com/haluan/docs/hln100711 (halaman 23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar