Welcome

Hai semua!

Welcome To My Blog!

Senin, 26 September 2011

ARIF KAMIL DAN IKAN CUPANGNYA, Hobi yang Mendatangkan Hasil

Kalau dilihat dari depan, rumah Arif Kamil (29) seorang pemilik toko emas H. Kamili itu, hampir sama saja dengan kebanyakan rumah-rumah yang ada di Jalan Belanti Barat 3 no. 17, Lolong, Kota Padang.
Namun, berbeda halnya ketika anda memasuki rumahnya lewat sebelah kanan rumah itu. Anda akan melihat berbagai aquarium, yang bermacam bentuknya, ada yang bentuk kotak dan bundar, ada yang besar dan kecil. Ada apa dalam aquarium itu?
Telisik punya telisik, setelah Haluan mencoba mengkroscek informasi dari Arif Kamil, baru diketahui bahwa di dalam berbagai aquarium itu, terdapat ikan Cupang Giant kesukaannya. Rumah tersebut dijadikan tempat fram ikan Cupang Giant yang diternakkannya.

Dia mengungkapkan alasannya karena ikan Cupang Giant sangat-jarang dipelihara orang. “Harganya yang mahal dan elite. Bentuknya unik, menarik, dan sedap dipandang mata. Pertumbuhan ikannya cepat besar, badannya kekar dibandingkan cupang lain. Membuat saya suka memeliharanya. Selain itu, kalau cupang jenis yang lain, banyak diternak orang,”ungkapnya.
Sebelum memelihara Cupang Giant, dia memelihara Cupang jenis lain cukup lama. “Dulu saya memelihara dan juga membeli Cupang Halfmon, Crown Tail, dan Plakat untuk kontes. Hobi sudah enam tahun. Sewaktu hobi, saya bergabung dengan Tanabe Tim, salah satu komunitas pecinta cupang di Kota Padang ini. Sedangkan semenjak tiga tahun yang lalu, saya beternak Cupang, lalu bergabung dengan Padang Betta Splendens Community yang didirikan oleh Oni di jalan Ir. Juanda no. 15 AA, semenjak tahun 2009. Namun, fokus ke Cupang Giant, baru dua tahun belakangan. Selain itu, dulu saya suka Arwana, sekarang karena peminatnya kurang, saya memilih Cupang untuk dipelihara,” tuturnya sambil memberi makanan kepada ikan kesukaannya itu.
Dia menuturkan, Cupang Giantnya tersebut, dibelinya dari Thailand dan Malaysia. “Diimpor dari sana, dikirim ke Jakarta, lalu saya minta tolong ke teman saya di Jakarta untuk mengirimkannya ke Fram tempat memelihara ikan ini. Harganya beragam, bibitnya dijual Rp.500 ribuan. Sementara itu, anakannya saja dalam kisaran harga Rp.200-500 ribuan, tergantung kualitasnya saja. Harga ikan yang siap kawin sepasang bermacam-macam, di atas Rp.500 ribuan, anaknya yang siap show bisa sampai Rp.350 ribuan. Itu ikan yang baru saya terima dari teman dari Jakarta,” ucapnya sambil menunjuk ikan kirimannya dalam kotak yang baru tiba.
Sekarang total Cupang Giantnya sebanyak 15 ekor. “Sekarang telah banyak yang laku. Tinggal beberapa saja, umur satu bulan dan lainnya. Selain itu juga ada Cupang Halfmoon, tapi ndak begitu lah,” kata bapak dari Fariz Abdul Kamal dan Angelina Rubian Cerise itu kepada haluan.
Hal itu disebabkan, tak terlepas dari kontes yang dimenangkan, lalu ikannya banyak dibeli orang. Sebelum Cupang Giantnya pernah ikut kontes di Medan, Pekan Baru, Padang dan lainnya. Menang di kelas senior (m+), juara 1 Cupang Crown Tail di Pekan Baru, juara 1 dan 3 dengan Cupang Halfmon Dasar Biru di Medan, di Padang juara 2 dengan Cupang Crown Tail di kelas baby (s++), dan lainnya. Banyak dapat piagam dan piala.
“Ikan dan pialanya banyak yang saya jual ke Medan, Pekan Baru, Jakarta, Bekasi, Banjarmasin, dan lainnya, karena permintaan pecinta Cupang yang tinggi.  Saya menjual biang kontes Cupang Giant betina, dengan harga Rp. 500 ribuan ke pedagangan, dan ke pemain dijual dengan harga jutaan. Sementara itu, indukan betina Cupang Giant, saya bandrol dengan harga Rp. 350 ribuan ke Bekasi, beberapa waktu yang lalu. Bulan lalu, saya mendapat Rp750 ribu dari penjualan ikan itu. Sementara itu, capaian tertinggi saya ialah Rp3 juta, waktu itu saya menjualnya ke Bekasi. Untuk mengirimnya tersebut, ikan mesti dimasukkan ke dalam stereovum, agar ikan tidak cacat,” terangnya lagi.
Di sisi lain, untuk kontes tersebut, penilaian ikannya, seperti, kepala runcing, sirip bagus, mentalnya, tulang tidak patah, kualitas badan, bukaan ekor lebih dari 180 derajat, itu akan meraih juara. Sewaktu memindahkan ikan itu, pakai plastik dua lapis.
“Ikannya tahan kok, empat sampai tujuh hari. Sewaktu akan diikut lombakan, mesti dikasih makan dulu, biar ikannya bersemangat dan tidak tampak kurus,” tuturnya.
Dia mengatakan, lawan beratnya ada di luar daerah. “Semarang dan Jakarta lawannya berat sekali. Karena, mereka memelihara mungkin lebih mantap dibandingkan saya. Namun, kalau di daerah, saya cukup tangguh,” ucapnya.
Pemeliharaan Cupang Giant yang mempunyai ukuran badan dua kali Cupang biasa itu, gampang-gampang susah. “Ikan dipelihara di dalam aquarium ukuran sekitar 20x40 cm, dan dikasih pembatas agar mereka tak bertengkar, karena ikan tersebut galak. Suhu dan kualitas air dijaga dengan mengganti airnya setiap hari, setiap penggantian tersebut meski dikasih penjernih air sebanyak dua tetes,” katanya.
 Untuk ikan kontes, air minum galon kualitas aqua dimasukkan ke dalam aquariumnya. Sedangkan untuk ikan biasa, cukup dengan air biasa, yang diendapkan selama semalam dalam radiator, agar kaporit berada di bawah. Pas penukaran air, mesti memakai tangguk kecil yang di dalamnya ada air, lalu air ditinggalkan sebanyak 50 % ukuran aquarium itu.
Selain itu, ikan mesti dijemur mulai jam 7-9 WIB, gunanya untuk menjaga kualitas tulang, sirip, dan warna ikan. Selain itu, makanan sedapat mungkin 3x sehari, dikasih Ichi-B (cacing) yang saya beli dari Bekasi dengan harga Rp15 ribu, bagusnya sih jentik nyamuk. Ichi-B tersebut, disimpan di dalam kulkas. Obat ikan merek Bilt In, dan Anti Jamur dengan merek Melavix untuk badan ikan, yang dibandrol dengan harga Rp15 ribu juga. “Intinya, kita menyayangi peliharaan kita sebagaimana kita menyayangi keluarga kita, karena tidak semua orang bisa untuk menternakkan dan memelihara Cupang Giant itu,” ungkapnya sambil ter-senyum.
Sementara itu, ikan baru bisa dikawinkan kalau telah berumur enam bulan ke atas. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15-30 Cm. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas. Jantan mulai membuat busa, betinanya perutnya bewarna kekuningan,dan besar, serta badan betinanya bergaris-garis. Coba lihat si jantan di dalam tempat pijah, yang betinanya umur 6 bulanan kalau bisa, karena kalau masih muda, anakan gampang mati, alias belum matang sel telurnya, si jantan kalau udah mengeluarkan busa satu tembat dan tidak menyebar, baru bisa di lepas keduanya, alias bulan madu. Sebenarnya tiga bulan, telah bisa dikawinkan, tapi kualitas anak gampang mati,” ulasnya sambil menatap Cupang Giant dalam aquariumnya.
“Dulu tahun 1998-2000, harga ikan cupang mencapai jutaan rupiah. Namun, sekarang telah turun, seperti yang telah saya jelaskan tadi,” tuturnya.
Sementara itu, Desricemausi (31) istri Arif Kamil tersebut mendukung hobi suaminya itu. “Bagi saya tidak masalah. Asalkan tidak mengganggu bisnis di siang hari, yakni di toko emas H. Kamili yang berada di Pasar Raya itu.”
Dia mempunyai rencana kedepan untuk mengekspansi ke luar negeri. “Saya berencana untuk mengirimkan ikan cupang giant itu ke luar negeri, seperti Malaysia, Thailand, dan lainnya.  ***




 Kalau agan2 berminat untuk beli Cupang Giant, bisa menghubungi penulis di nomor 085278542541

1 komentar: