JIKA dilihat dari luar rumah yang berada di Jalan Dalam Gadung No 35 RT 03 Rw 01 Lubuk Begalung, Kota Padang itu, sama seperti rumah kebanyakan di komplek tersebut. Tak ada yang menyangka bahwa tempat tersebut merupakan sebuah tempat usaha.
Namun setelah anda masuk ke dalam rumah tersebut, anda akan melihat beberapa sepatu lukis yang sangat menarik. Berawal dari hobinya Priyandra Prima Putra (21), Andrianof Yunet (21), dan Ade Okta Senda (21) dari jurusan Elektro Universitas Andalas (Unand) menggambar di buku tulis ketika belajar, kini mereka membuka usaha sepatu lukis.
Mereka juga diperkuat oleh beberapa temannya yakni Agung Ariwibowo (23), Zulfadli Islami (21) dari jurusan Teknik Elektro Unand, serta Etry Suwandi dari jurusan Bahasa Inggris Universitas Negeri Padang (UNP) yang menjadi marketing untuk pemasaran Sepatu Lukis. Mereka menamai usahanya dengan nama Big Bang Painting Shoes.
Pada awalnya usaha itu dibuka oleh Priyandra Prima Putra (21) dan Andrianof Yunet (21) di Jalan Dalam Gadung RT III RW I, Lubeg, Kota Padang pada tanggal 17 Mei 2010. “Kami mendapatkan ide untuk membuka usaha sepatu lukis itu ketika berada di Kota Malang. Ketika itu kami pergi ke rumah salah satu teman saya, lalu melihat beberapa sepatu lukis. Saya berpikir bahwa saya bisa membuat sepatu itu, dan akhirnya saya dan Aan —panggilan akrab Andrianof Yunet— membuka usaha ini di Kota Padang. Di sisi lain, alasan kami membuka usaha Sepatu Lukis itu karena ada peluang pasar yang besar di Kota Padang ini,” ujar Priyandra Prima Putra kepada Haluan hari Rabu (1/6) di rumah yang sekaligus menjadi tempat produksi sepatu lukis tersebut.
Modal awal dari membuka usaha itu, tak terlalu besar, namun dapat mendatangkan keuntungan yang besar. “Modal awalnya dulu sebanyak 2,5 juta rupiah. Pada saat ini dalam sebulan kami mendapatkan keuntungan sebesar 2 hingga 3 juta per bulan. Semua itu tergantung orderan,” tandasnya.
Tak berselang terlalu lama Prima panggilan akrab Priyandra Prima Putra dan Aan merekrut Etry Suwandi (21), Agung Ariwibowo (23), Ade Okta Senda (21), dan Zulfadli Islami (21) untuk melancarkan usaha itu. “Saya sebagai Owner, Aan dan Ade di bidang produksi, Agung, Zul, dan Eet di bidang marketing,” Ujar Prima sambil menyeka keringatnya yang bercucuran.
Konsumennya lebih banyak dari kalangan mahasiswa dan SMA di Kota Padang. Selain itu juga ada konsumen dari luar daerah. Hal itu tak terlepas dari harganya yang terbilang murah.”Paling banyak mahasiswa Unand dan SMA. Sedangkan untuk UNP dan Universitas lainnya belum banyak yang membeli. Hal itu disebabkan karena mereka belum banyak yang tahu. Selain itu juga ada pembeli dari luar Sumatera Barat, misalnya seperti dari Pontianak, Surabaya, Malang, Palembang, dan Lampung karena harga yang terbilang lebih murah daripada dibeli di daerah tersebut,” kata Prima.
Ia mencontohkan, di Surabaya ada yang menjual hingga Rp400 ribu untuk satu pasang sepatu lukis. Sedangkan disini untuk sepatu lukis cewek tanpa tali dijual dengan harga Rp85 ribu, dan yang pakai tali dijual Rp95 ribu, itu untuk lukisan yang biasa, sedangkan untuk sepatu lukis wajah dijual dengan harga Rp100 ribu. Kalau sepatu lukis cowok bermerek Vans dijual dengan harga Rp105 ribu, dan merk Converse dijual Rp115 ribu dengan lukisan yang biasa, sedangkan untuk sepatu lukis wajah hanya untuk sepatu merk Vans dengan harga 125 ribu rupiah.
“Untuk pembeli yang di luar daerah, kami hanya menambahkan harga sedikit karena ongkos pengiriman yang kami tanggung untuk mengirim ke rumah pembeli. Untuk cowok, ukuran sepatu lukis yang tersedia 30 hingga 43, untuk ukuran sepatu cewek tersedia ukuran 30 hingga 40, dan untuk anak-anak tersedia ukuran 22 hingga 27 dan sepatu anak-anak ini dijual dengan harga 75 ribu rupiah,” katanya didampingi oleh Aan dan Eet di ruangan tamunya.
Dalam membuat sepatu lukis tersebut, tak membutuhkan waktu yang lama, dalam sehari mereka bisa membuat 3 hingga 4 pasang sepatu lukis. “Prosesnya sendiri antara lain Sepatu Putih dipoles dengan Cat Dasar, selanjutnya sepatu itu disketsa memakai pensil, lalu dilukis dengan cat warna Maries Acrylic Colour, dan terakhir dipoles dengan pernis agar warnanya bertahan lama. Bahan bakunya kami datangkan dari Pulau Jawa, selain itu juga ada dari Padang. Namun di Padang sayangnya stocknya tak pasti. Jadi kalau di Padang tak ada stocknya, kami pesan bahan bakunya dari Pulau Jawa saja,” tambah Aan.
Untuk menarik pembeli untuk membeli sepatu lukisnya, mereka melakukan strategi-strategi yang unik. “Jika ada pembeli yang membeli sebanyak tiga pasang maupun kelipatannya, kami memberikan diskon 10 %. Dengan strategi seperti itu kan, pembeli yang awalnya hanya memesan satu pasang sepatu lukis secara tak langsung mengajak temannya yang lain untuk memesan juga. Selain itu kami juga membuat grup Facebook serta Fan Page dengan nama Big Bang Painting Shoes, dengan begitu pembeli dapat melihat model-model sepatu lukis tersebut. Dan bagian marketing juga menyebarkan brosur ke berbagai tempat di Kota Padang ini,” kata Prima sambil tersenyum.
Kendala yang mereka alami tak cukup banyak. “Pembagian jadwal dari kawan-kawan agak susah. Kadang di bagian produksi mesti mengerjakan sepatu lukis di malam hari,” kata Prima selaku owner Big Bang Painting Shoes.
Dalam satu tahun lebih 15 hari ini, Big Bang Painting Shoes telah melakukan pameran di berbagai tempat. “Di Unand, kami telah melakukan pameran sebanyak tiga kali, Di berbagai tempat les seperti Primagama dan Quantum Kids serta Prayoga, Bukit Tinggi, Universitas Putera Indonesia (UPI), dan Universitas Bung Hatta (UBH) sebanyak satu kali,” tambahnya lagi.
“Rata-rata pembeli yang membeli sepatu lukis itu 70% cewek dan 30% cowok,” tutur Prima.
Untuk langkah ke depannya, mereka berencana membuka galeri dengan nama Big Bang Painting dan Digital Shop di seputar Jalan Aru, Lubeg, Kota Padang. “Kami sekarang sedang menunggu bantuan dari Unand yang memberikan Program Mahasiswa Unand, dan sedang mengontak pemilik toko yang berada di Jalan Aru, Lubeg tersebut,” tambah pemuda kelahiran Padang itu.
Bagi pembeli yang ingin memesan sepatu lukis, dapat melihat model-modelnya di Grup Facebook Bing Bang Painting Shoes dan Fan Page Big Bang Painting Shoes. Selain itu juga bisa memesan melalui Handphone dengan nomor 085668910871, atau datang langsung ke Jalan Dalam Gadung RT III RW I, Lubeg, Kota Padang.
Hobi memang tak selamanya harus mengeluarkan banyak uang untuk menjalankannya. Karena ternyata, hobi juga bisa mendatangkan uang. Seperti yang dilakukan Prima dan kelompoknya, lewat sepatu-sepatu lukis mereka.
http://issuu.com/haluan/docs/hln050611 (halaman 23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar