Berawal dari ada Radio Ray Station Kota Padang yang menyiarkan lagu-lagu Asia, dan banyak yang ngerequest lagu-lagu tersebut, lalu Akamaru pun terbentuk.
“Penyiarnya mas “Kuro” sekaligus pendiri Akamaru, saat itu dia menghimbau anak-anak yang suka Jejepangan buat ngumpul di radio itu. Pertama sih dikit yang datang, kalau gak salah sekitar 10 orang. Kemudian lama-kelamaan nyebar dari radio dan mulut kemulut. Dan akhirnya banyak yang ngumpul, lalu berdirilah Akamaru pada tahun 2004 (gak tau kapan tanggal dan bulannya). Kalo untuk anggota saat ini udah lumayan banyak sih. Ada nyampe sekitar 200 lebih lah terdaftar,” kata Mas kuro. “Dia ingin menciptakan sesuatu yang beda dari yang lainnya,” tutur Armando Pratama Putra Wakil Akamaru Padang J-Community kepada Haluan.
Dikatakannya, anggota Akamaru terdiri dari berbagai latar pendidikan. “Tidak semuanya anak kuliahan. Mulai dari SMP sampai anak Kuliahanlah. dulu sempat Ada anak SD yang masuk. Kalau yang paling tua ada juga yakni yang sudah kerja satu atau dua orang.
Syarat-syarat bergabung dengan Akamaru cukup mudah. “Kalau suka Jepang khususnya J-pop culture kayak Anime, manga, tokusatsu, dorama, game,cosplay. Datang saja ke Gathering kita tiap hari minggu jam 14.00 WIB. Terus kenalin diri . Isi Formulir. Yah untuk uang pendaftarannya kami tidak terlalu memberatkan cuma Rp25 ribu. Bisa dicicil seumur hidup kok, dan ngisi Formulir pendaftaran juga. Gatheringnya di Taman budaya. Lihat saja Jaket item merah di bunderan disamping teater terbuka, disitu ada kita. tiap hari Minggu,”katanya.
Lebih lanjutnya dia menjelaskan mengenai maksud dari istilah-istilah Jepang yang dia kemukakan. “Manga (baca: man-ga, atau ma-ng-ga), istilah komik dalam Bahasa Jepang. Kalo Tokusatsu adalah istilah dalam bahasa Jepang untuk special effects dan seringkali digunakan untuk menyebut film sci-fi/fantasi/horor live-action produksi Jepang. Contoh: Kamen rider (kalau orang awam mungkin bilangnya Ksatria baja hitam), terus Ultraman, Super Sentai (power ranger versi Jepang) dan lain-lain. Dorama: Drama Tv Jepang. Oh ya untuk J-Music kita juga suka koq,” tuturnya.
Kegiatan mereka kalau sedang ngumpul, sering bertukar informasi, ide, dan lainnya. “Kalau ngumpul kita biasanya ngobrol-ngobrol tentang Jepang. Saling bertukar info gitulah. Tuker-tukeran koleksi Anime, Dorama,Tokusatsu, dan musik. Kadang bicarain Project buat Cosplay. Yah kadang belajar Bahasa Jepang. Cosplay photo session itu gak pasti jadwalnya. Soalnya tergantung kostum para member. Kalau mereka ada kostum baru pasti kita usahain adain Cosplay Photses. Yang difoto oleh Kameko. Kameko itu photografer/tukang photo orang yang cosplay,” katanya.
Akamaru sangat identik dengan bahasa Jepang. Mereka belajar dari anggota-anggota yang mahir di bidang itu. “Belajar bahasa Jepangnya dari anggota kami sendiri kok. Kebetulan ada member kami yang udah pernah ke Jepang. Namanya Aan. Jadi kami belajar sama dia. Dan kebetulan ada juga yang kuliahnya Jurusan Sastra jepang. Jadi Kalo mau belajar tinggal tanya-tanya saja,” jelasnya sambil tertawa.
Mereka rutin mengikuti Bunkasai (pesta kebudayaan Jepang) di berbagai tempat. “Sejak saya pertama kali masuk (2008) ada 4 kali lah Sebelum saya menjadi anggota saya pernah juga melihat Akamaru di Bunkasai, berarti 5 kali. Di tiap Universitas. Baik di Sastra jepang Unand ataupun Universitas Bung Hatta. Cosplaynya itu hampir semuanya dana pribadi. Kalau kami Komunitas hanya membantu sedikit-sedikit. Iuran kita per minggu, yakni buat anak kuliahan Rp. 5000 dan anak sekolahan Rp. 3000,” tuturnya.
Pada acara Bunkasai tersebut, Akamaru sering mendapatkan juara. “Bunkasai Unand tahun lalu, salah satu anggota kami Juara 3 di Anime Contest. Bunkasai UBH tahun lalu juga Cosplay Terfavorit . Bunkasai Unand Tahun ini kami Juara 1 dan 2 untuk Cosplay Secara berkelompok. Juara 2 untuk Karaoke Contest. Di UBH Juara 2 untuk Cosplay Category Anime. Sebelumnya ada juga lomba cosplay yang bukan diadakan oleh universitas, tapi sebuah tempat kursus gitu lah tibanya, kami mendapatkan juara cosplay terfavorit juga. Cara mengungkapkannya? yah. Kami foto-foto bareng habis acara. Kemudian pas hari minggunya kadang tapi gak selalu sih. Kami pergi makan-makan,” tuturnya sambil tertawa kecil.
Akamaru sebagai salah satu komunitas Jepang terbesar di Kota Padang, juga mengalami kendala di berbagai sisi. “Kalau untuk Cosplay. Kendalanya itu di tukang jahit aja kali ya. Habis kalau di Padang ini susah nyari tukang jahit yang ngerti anime. Jadi kalau ke tukang jahit, kita liatin Design Costumenya. Kalo Aksesories itu juga kendala. Soalnya gak banyak yang jual di Padang. Tapi kalo Kayak pedang. Kami ada anggota yang bisa bikininnya. Nah kalau udah mentok gak ada, para member memesan secara online . Tentunya dengan duit masing-masing,” ulasnya.
Untuk saat ini, Akamaru belum mendapat perhatian dari perwakilan Jepang. “Kita ini baru Komunitas kecil. Jadi Belum ada kayaknya . Tapi mudah-mudahan bisa lah. Untuk sekarang, kami belum melapor ke perwakilan Jepang. Tapi saya pribadi gak ngerti urusan yang kayak gitu,” tuturnya.
Untuk menanggulangi masalah klasik, yakni dana. Akamaru berencana untuk mencari sponsor. “Sponsor belum ada sih. Tapi mau nyari sponsor mungkin dalam waktu dekat ini,” katanya.
Harapan dari Akamaru Padang J-Community disampaikan Armando Pratama Putra mewakili teman-temannya, tertutur dengan lancar. “Mudah-mudahan Akamaru makin dikenal, ada toko yang khusus jual barang atau accesories yang berhubungan dengan anime di Padang. Selain itu, mudah-mudahan peminat cosplay tambah banyak, wawasan masyarakat tentang cosplay bertambah, event Jejepangan di Padang tambah banyak, peminat Anime, Manga, Dorama, Tokusatsu, J-music tambah banyak, dan Akamaru panjang umur, segitu dulu kalo dari saya,” tuturnya sambil tertawa.
Untuk saat ini, susunan kepanitiaan Akamaru Padang J-Community ialah Ketua: Fadli Ihsan Harfi tamas (D) 21 tahun, Wakil: Armando Pratama Putra (Roku) 20 tahun, Sekretaris: Putri rika (kamata) 19 tahun, Bendahara: Efni nelasari (Mizu) 20 tahun, Humas: Mellysa L Frima (Aoi) 21 tahun, Seksi Anggota: Rezqi Vebra (vebra) 18 tahun, Seksi Cosplay: Gie 18 tahun.
“Untuk teman-teman yang ingin bergabung, bisa menghubungi kami di nomor 085274070114 (Efni), 081993428717 (Armando), dan 085274526990 (Arale),” tuturnya mengakhiri pembicaraan dengan haluan.
http://issuu.com/haluan/docs/hln110911 (halaman 23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar